Category Archives: Materi SMA kelas X

IKATAN KIMIA

Standard

 

Ikatan Kimia adalah suatu gaya yang menyebabkan atom-atom bergabung membentuk suatu senyawa. Ikatan kimia dilakukan dengan melepas atau menerima elektron sehingga susunan elektron menjadi stabil (seperti susunan pada gas mulia/ golongan VIII A. Golongan IA-IIIA cenderung melepas elektron sebanyak elektron valensinya membentuk ion positif (kecuali H,Be, dan B). Golongan IVA-VIIA cenderung  menerima elektron membentuk ion negatif untuk mencapai elektron valensi 8.

Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

A. Ikatan antar atom

1. Ikatan ion = heteropolar

Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat.Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya. Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan ionik yang mempersatukan ion anion dan kation.

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

        a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar

        b. Memiliki titik leleh yang tinggi

        c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

2. Ikatan kovalen = homopolar

Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama. Ikatan kovalen biasanya terbentuk antar atom H dengan atom dari golongan IVA-VIIA. Ikatan kovalen juga terbentuk dari atom-atom sejenis dari golongan VA-VIIA (N2, O2, CL2, dll)

3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar

Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.

Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:

  1. Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
  2. Atom yang lainnya memiliki orbital kosong

4. Ikatan Logam

atom-atom unsur logam mempunyai keelektronegatifan rendah dan energi ionisasi yang kecil, sehingga elektron valensinya mudah lepas. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata.

B. Ikatan antar molekul

1. Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.

2. Ikatan van der walls

Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas.

 

Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur

Standard

Beberapa sifat-sifat unsur dari suatu periodik unsur meliputi:

1.    Jari-jari Atom

Jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom (inti atom) sampai kulit elektron yang ditempati elektron. Dalam satu golaongan, semakin ke bawah, jari-jari atom akan semakin besar (karena jumlah kulitnya semakin banyak). Dalam satu periode, semakin ke kanan, jari-jari atom semakin kecil (karena jumlah elektron semakin ke kanan semakin banyak, maka daya tarik inti terhadap elektronsemakin kuat yang akan memperkecil jari-jari atomnya.

2.    Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron pada kulit terluar. Energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar, sedangkan energi ionisasi unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jika jarak antara elektron dengan inti semakin jauh, maka energi yang diperlukan untuk melawan gaya tarikinti semakin kecil, berarti energi ionisasinya kecil.

3.    Afinitas Elektron

Afinitas elektron merupakan besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Umumnya, dalam satu golongan, semakin ke atas, afinitas elektronnya semakin besar. Dalam satu periode, semakin ke kanan, afinitas elektronnya semakin besar. Semakin besar energi yang di lepas (afinitas elektron) menunjukkan bahwa atom tersebut mempunyai kecendrungan untuk menarik elektron dan menjadi ion negatif.

Tabel  Afinitas elektron atom.


H 72,4 C 122,5 F 322,3
Li 59, O 141,8 Cl 348,3
Na 54,0 P 72,4 Br 324,2
K 48,2 S 200,7 I 295,2

4.    Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menangkap elektron dari atom lain. Dalam satu golongan, semakin ke atas, keelektronegatifan semakin besar. Semakin ke atas, jarak inti elektron semakin dekatsehingga lebih mudah menarik elektron dari luar. Dalam satu periode, semakin ke kanan, keelektronegatifan semakin besar. Semakin ke kanan, jumlah elekron semakin banyak dan gaya tarik inti kuat sehingga mudah menarik elektron lain.

Tabel  Keelektronegativitan unsur golongan utama elements (Pauling)